Saat ini kita telah mulai memasuki Sabuk Foton (Photon Belt), dan karena itu, segala sesuatu akan mengalami perubahan. Ibu Bumi kita — secara fisik, manusia yang hidup di atasnya, serta seluruh bentuk kehidupan — semuanya akan berubah. Bahkan seluruh planet di Tata Surya kita, termasuk sistemnya sendiri, akan mengalami transformasi. Singkatnya, akan terjadi perubahan total.Lalu bagaimana Tuhan merencanakan perubahan besar ini, khususnya bagi Bumi dan umat manusianya?
Sebelum sampai ke sana, mari kita kembali ke dasar.Jika Bapa memerintahkan kita untuk menjadi sempurna, maka siapakah yang harus mewujudkan kesempurnaan itu?Jawabannya: manusia sendiri.Kita harus berusaha dengan sungguh-sungguh, langkah demi langkah, untuk mencapai kesempurnaan itu.
Bapa memancarkan cinta kasih-Nya yang absolut ke seluruh alam semesta, memelihara dan memfasilitasi kehidupan melalui pemerintahan kosmik-Nya.Manusia tinggal bertekad untuk terus maju dan bertumbuh menuju kesempurnaan.Kata kunci dalam seluruh alam semesta ini adalah “maju” (progress).
Satu lagi amanat Bapa kepada kita adalah persaudaraan semesta.Melalui persaudaraan, kita dapat saling mengasihi, membantu, dan berbagi, sehingga kemajuan dan kesempurnaan dapat dicapai lebih cepat.
Namun, kenyataan di Bumi saat ini menunjukkan hal yang sebaliknya.Kekacauan merajalela, dan kesadaran akan kesempurnaan dalam hati manusia telah merosot sangat jauh — hampir mendekati titik nol.
Seperti telah kita bahas sebelumnya, Galaksi Nebadon pernah mengalami gangguan akibat serangan kekuatan jahat (dark forces) dari galaksi lain. Planet yang paling terdampak oleh polusi spiritual ini adalah Bumi (Urantia).Secara fisik, Bumi adalah planet yang indah, dan secara jumlah, manusia di sini termasuk yang terbanyak di seluruh Super Universe Orvonton.Kedua faktor inilah yang menyebabkan begitu banyak makhluk jahat datang ke Bumi, menebarkan tabiat buruk, dan berusaha memperbudak umat manusia.
Lalu, apakah manusia akan dibiarkan menjadi korban kekuasaan global yang jahat ini?Di manakah pemeliharaan Tuhan yang dijanjikan?
Bapa tidak pernah pilih kasih.Setiap makhluk menerima pancaran kasih-Nya secara merata.Dalam setiap siklus zaman, akan datang masa peningkatan — fisik, mental, dan spiritual — yang terjadi secara serentak dalam satu periode besar.
Mungkin ada yang bertanya, “Apakah Tuhan tidak adil? Mengapa hanya mereka yang hidup di akhir zaman yang mendapatkan kesempatan ini? Bagaimana dengan generasi sebelumnya?”Jawabannya, Tuhan telah menyediakan skema kenaikan (ascension scheme) yang adil untuk semua.Mereka yang telah meninggal tetap dapat melanjutkan perjalanan spiritualnya melalui alam morontia dan seterusnya.
Segala sesuatu tergantung pada kehendak bebas masing-masing jiwa, ke arah mana ia ingin berkembang.Bahkan penolakan terhadap keberadaan rohani (uncreation) pun merupakan akibat dari pilihan bebas makhluk itu sendiri.Namun Tuhan selalu menyediakan jalan alternatif yang sesuai dengan watak dan kesiapan setiap individu.
Ketika Penguasa Alam Semesta Lokal Nebadon menyelesaikan penganugrahan diri (bestowal) yang ketujuh dan terakhirnya, Beliau pergi ke Pusat Alam Semesta untuk beberapa waktu.Keputusan penting yang diambil setelah itu adalah bahwa Planet Bumi (Urantia) tidak akan pernah diserahkan kepada siapa pun atau dipengaruhi oleh siapa pun.Urantia sepenuhnya berada dalam genggaman dan perlindungan langsung Christ Michael, Penguasa Mutlak Alam Semesta Nebadon.
Lalu, apa yang termasuk dalam Divine Plan Christ Michael bagi Bumi (Urantia)?Pertama-tama, Beliau mempresentasikan gagasan-gagasannya di hadapan seluruh perwakilan dari tujuh Super Universe dalam suatu sidang agung yang disebut “The Great Conclave”, dipimpin oleh Yang Mulia Siraya, Master Spirit Nomor 7, yang juga dikenal sebagai Juru Bicara Trinitas Firdaus untuk Super Universe Orvonton.
Presentasi Christ Michael diterima dengan baik, dan rencana utamanya meliputi hal-hal berikut:
- Planet Bumi beserta Sistem Mataharinya (Monmatia) akan dijadikan planet dan sistem yang abadi (eternal).
- Bumi akan menjadi tempat pelatihan (training ground) bagi para Putra Pencipta (Creator Sons) di masa mendatang. Sebelumnya, Bapa Trinitas Firdaus telah memutuskan bahwa tidak akan ada lagi Creator Sons yang dilahirkan di Firdaus; jumlah tujuh ratus ribu yang ada sudah cukup. Selanjutnya, para Putra Pencipta baru akan berasal dari manusia di Grand Universe ini.
- Untuk tugas yang begitu mulia, Bumi akan direnovasi total. Dimensi Ibu Bumi akan ditingkatkan terlebih dahulu, dan segera setelah itu, anak-anak manusia yang hidup di atasnya akan menyusul.
- Sistem Tata Surya kita akan ditransformasi menjadi Sistem Keplanetan dengan Tiga Matahari (Three-Star Planetary System).
- Bumi akan dijadikan “Seed Planet,” yaitu planet benih penghasil jiwa-jiwa unggul yang menempuh perjalanan menuju kesempurnaan di alam keabadian.
Sungguh luar biasa, Christ Michael telah merancang sebuah Grand Design yang agung — rencana ilahi yang patut kita hayati dengan penuh rasa syukur. Betapa mulianya bahwa kita dilahirkan di Bumi ini, sebuah kehormatan sekaligus tantangan besar bagi setiap jiwa yang memilih untuk bertumbuh di sini.
Masih antusias membacanya?Dalam tulisan berikutnya, akan dijelaskan bagaimana pelaksanaan Rencana Besar ini akan dijalankan.
